COMEBACK #3
...
"Hai, Yo" aku berbalik seorang laki-laki sebayaku berkacamata berdiri tegap. Lengkap dengan seragam SMP ?? SMP Cakra ?
Faiz tersedak jus melon yang dipesannya, Satria menepuk punggung Faiz berkali-kali
"Rio ?" aku menatapnya sejenak
"Yups, aku sekarang sekolah di sini" ucap Rio mantap sambil memperbaiki letak kacamatanya
"Yang benar ?" tanyaku heran
"Iya." Rio tersenyum dengan khasnya
"Selamat Bergabung di SMP Cakra" Rakka menyalami Rio
Dan tangan-tangan lain ikut nimbrung di tangan Rio
Sementara aku masih tercengang
"Silahkan duduk, karena kamu siswa baru. Aku traktir jus jeruk spesial" ujar Yudha
"Oke, makasih" Rio duduk di bangku di sebelahku
Faiz terbatuk-batuk di bangku di depanku
"Kenapa sih, loe ?" tanya Vee curiga
"Batukk.. Uhukk" Faiz meneguk air putih yang diulurkan Satria
"Huft.." Faiz berucap lega
***
Rio, lengkapnya Ario Putra. Duduk di kelas yang 7.8. Sering akrab dengan aku yang lain, terlebih aku adalah teman lamanya. Rio juga bergabung di jurnalis sekolah, jurnalis sekolah merupakan bagian dari OSIS yang mengurus Cakra FM, Mading, dan Majalah sekolah yaitu Majalah Cakra. Aku merupakan bagian dari jurnalis tersebut, jurnalis sekolah beranggotaka 12 orang anak, dan merupakan anggota terbanyak dibidang kepengurusan OSIS. Nama-nama mereka antara lain, Aku, Faiz, Rakka, Luna, Satria, Dara, Helen, Erza, Tio, Kevin, Wieta dan Rio .Anggota tersebut dibagikan tugas masing-masing. Seperti Rakka, ketua yang bertugas mengatur penerbitan majalah dan Cakra FM, Erza wakil yang sering mengurus bagian mading. Aku, Satria, Wieta dan Dara merupakan pembawa acara di Cakra FM sedangkan Tio dan Kevin bagian kepengurusan. Faiz, dan Satria adalah duo ahli kamera, sedangkan Aku, Luna, dan Helen merupakan jurnalis pencari berita. Helen, Erza, Dara, dan Rio merupakan pengurus bagian mading. Dan khusus majalah, semua pihak terlibak. Majalah Cakra akan terbit dua minggu sekali, dengan jumlah halaman 30 lembar. Tugas kami memang lumayan berat. Tapi inilah jalannya.
Jam 2 siang, aku baru pulang dari sekolah. Manda, sudah menungguku di rumah, maklum saja rumah kami bertetangga. Harusnya pukul setengah 2 aku sudah sampai di rumah. Tapi aku terlebih dahulu membereskan kantor jurnalis dan Cakra FM, aku beres-beres dibantu Dara, Erza, Rio dan Faiz. Sementara yang lain sudah pulang karena tugas masing-masing.
"Capek banget yah. Na ?" tanya Manda saat kami bersantai di ruang tengah
"Banget, huft.." aku mendesah pelan
"Nin, hari ini Tim Basket Putra sekolah ada tanding sama musuh bebuyutan kita, SMP Mitra. Siapa yang liput ? Kalau kamu, aku ikut nemenin sekalian nonton. Hehe" Manda yang anggota basket tim putri terkekeh
"Aku enggak liput, Rakka, Wieta dan Rio yang liput" ujarku
"Terus sore ini kamu mau ngapain ? Aku juga males ke sana" ujar Manda
"Hmmm, aku di ajak Faiz dan Satria makan bubur kacang ijo di depan kompleks. Mau gak ?" tanyaku semangat mengingat ajakan Faiz tadi
"Boleh, jam berapa ?" tanya Manda sambil melirik jam dinding rumahku yang masih menunjukkan pukul setengah 3 lewat.
"Jam setengah 4. Sekalian ntar aku ajak Vee dan Ami" ujarku semangat
***
Perutku kenyang, dengan burjo super lezat ala Bu Maida yang memang ahli memasak makanan enak. Sekarang masih pukul 17.15. Manda mengajakku dan Vee ke rumahnya, sementara Ami sudah pulang duluan karena nanti malam akan ke acara keluarga.
Kamar Manda..
"Faiz baik banget yah sama kamu, burjo kamu dibayarin, kamu tadi mau diantar pulang karena lupa bawa sepeda" komentar Manda sambil merebahkan diri di kasur
"Gak juga tuh" ujarku sambil duduk di karpet berwarna biru muda
"Hmm, iya juga sih" Vee menutup novel yang dipinjamnya dari Manda, novel dengan jumlah halaman 148 itu sudah habis ku baca seminggu lalu
"Tuh, Vee aja setuju. Hmm.. jangan-jangan.." Manda memekik
"Jangan-jangan apa ?" tanyaku sambil menyipitkan mata
"Faiz naksir Nina..Hahaa.." Vee dan Manda menjawab kompak
Aku mencubit pipi dua sohibku ini pelan, tapi tetep sakit katanya
"Apa-apaan ?" aku beridiri dan berkacak pinggang persis seperti gaya Pak RT ketika sedang marah
"Hahaa.." Manda tertawa
"Kalo bener gi mana ?" tanya Vee
"Hahahaa.." kini aku yang tertawa lepas
"Aku bakalan ngelemparin Jogi, anjing Pak Zack dengan sandal Mbak Ira dan siap kena marah Mbak Ira" candaku
"Haha, bener lho ya ?" Vee menatapku serius
"Lho ?" aku bingung
"Kamu janji loh, Nin" Manda tersenyum
"Hmm, terserah" aku memalingkan wajah manisku *jehh, Nina pede
***
Dari ruang kantor jurnais yang berukuran 3x4 meter persegi yang gabung dengan Cakra FM aku berjalan cepat karena Manda sudah menungguku di depan mata. Manda akan pulang bersamaku karena kebetulan sepedaku sedang ringsak alias rusak bin hancur karena kemarin aku nabrak tiang listrik. --"
Aku berjalan cepat, namun. Depp, seseorang memegang tangan kiriku dari belakang, siapa ? batinku. Oh, Rio.
"Na, jangan pulang dulu dong, ini hari terakhir buat nyusun Majalah Cakra, besok udah terbit" ujar Rio
"Hmm, ntar aku pulang sama siapa ? Manda udah nungguin tuh" elakku
Rio hendak menjawab dengan mulut yang sudah mangap
"Sama aku aja.." jawab Faiz cuek
"Nah, entar kamu diantarin Faiz ! Bye.. princess.." Manda berlari sambil terkekeh
Aku sudah tau maksud hati Manda, yang terkadang jahil padaku
"Aku aja yang anterin. Aku mau minjem komikmu" Rio beralasan
"Aku aja, kamu kan bisa pinjam besok" Faiz bersikap santai sambil berpura-pura mengatur meja yang sebenarnya tidak berantakan. Kurang kerjaan.
"Hmm, oke" Rio mengalah lalu masuk ke ruangan Cakra FM
***
Pulang..
"Makasih, yah Iz" aku tersenyum
"Sama-sama, princess" Faiz tersenyum kecil dan langsung pergi mengejar Satria yang mengajaknya balapan
"Princess ??" aku bingung bin heran. Sejak kapan teman-teman lain memanggilku princess ? Hanya Manda yang sejak kecil sering memanggilku princess. Tapi, terserahlah. EGP. Whatever. Gak peduli.
Sekarang sudah jam 4, dan whuaa... PR Ekonomi, Fisika dan Biologi menungguku. Aku mempercepatkan langkahku masuk ke rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar