COMEBACK #2
"Yee, siapa juga yg mau liputan bareng kamu" celoteh Nina acuh tak acuh"Bukan aku juga yang nyuruh" Faiz hanya menjawab cuek sambil menggantung kameranya
"Kalau aja, Satria gak sakit dan Luna gak ke Singapur, pasti mereka yang nemenin aku !" protes Nina
"Okey" Faiz cuek
"Aku haus lebih baik kita cari minum" ujarku
"Hmmm" Faiz mendesah sebentar
Aku, dan Faiz meliput acara Go Green di SMP Harapan yang jaraknya cukup jauh dari sekolahku, SMP Cakra. Dan kali ini, rekan jurnalisku adalah seorang yang sangat menggilai robot, mungkin ia bisa menciptakan robot sebagai pacarnya, thats Faiz. Okey, mari lihat liputanku bersama anak super cuek ini.
"Kalau jalan yang cepet dong" protesku sambil melewati koridor SMP Harapan
"Iya..Iya.." Faiz menjawab santai
Dan, BRUKK.. Waduh, Faiz menabrak salah satu siswa SMP Harapan yang merupakan panitia acara Go Green ini.
Mereka sama-sama jatuh dan tersungkur.
"Eh, maaf-maaf" ucapku berkali-kali
"Hmm, gak apa-apa" anak laki-laki yang ditabrak Faiz itu memperbaiki kacamatanya
Lalu memakai kacamatanya, dia sempat tercengang melihatku.
"NINA ??" tanyanya spontan
Faiz melongo
"Iya. Kamu ?" tanyaku bingung
Anak laki-laki itu melepas kacamatanya
"RIOO !!" teriakku sambil tersenyum lebar
"Haha, lama banget enggak ketemu" ujar Rio
"Hehe, udah pakai kacamata nih" godaku
"Iya, ini siapa Nin ? Pacar kamu yah ?" Rio menunjuk Faiz yang berdiri di sebelahku
Yang di tunjuk hanya bingung, dan tercengang
"Hah ? Bukan-bukan !" ucapku
"Haha, kirain" Rio terkekeh
"Kenalin, Ini namanya Faiz, jurnalis sekolah" ujarku
"Faiz.." Faiz tersenyum menyambut tangan Rio
"Rio.." ujar Rio ramah
"Eh, kalian pasti haus kan ? Kita ke caffe SMP Harapan aja. AKu traktir milkshake coklat deh" ujar Rio
"Oke deh, io" aku tersenyum
***
"Hmm, sampe ketemu ya, Io. Bye Jabrik !!" teriakku dari jendela bus sekolah milik sekolahku yang mengangkut beberapa anak untuk acara Go Green di SMP Harapan termasuk aku dan Faiz yang menjadi jurnalis
"See you, Nina" Rio tersenyum
"Siapa itu, Na ?" Faiz angkat bicara saat aku memalingkan wajahku dari jendela
"Mau tau aja, loe" ujarku sok cuek
Faiz diam sambil mengutak-atik kamera yang menggantung di lehernya. Aku tau Faiz kecewa. Tapi siapa yang peduli *jahat bener, Nina
***
Beberapa bulan kemudian..
"Hah ? Nyanyii ??!" aku melongo mendengar ucapan Rakka, Ketua kelasku
"Iya, kamu yang nyanyi. Dan aku yang iringi pakai gitar" ujar Rakka
"Pliss, Na. Untuk perwakilan dari kelas kita" pinta Vee dengan suara serak
"Kenapa enggak Vee aja ?" tanyaku
Yudha menjitak kepalaku pelan
"Udah tau, suara Vee suaranya serak masih di suruh nyanyi. Harapan kelas 7.2 cuma kamu" ujar Yudha
"Hmm, kenapa gak yang lain ?" aku protes menghentakkan tanganku di meja yang dikelilingi 5 orang siswa kelas 7.2 yaitu, Aku, Vee, Rakka, Yudha, dan Sandra
"Udah deh, kamu aja" cegat Sandra
"Sstt, kalau Wieta yang nyanyi penonton bakalan kabur, kalau Diana dia bakalan nyanyi pakai logat jawa, kalau Derry kayaknya gak pantes jadi penyanyi. Kalau.." Rakka berargumentasi
"Stop !! Oke-oke-oke. Aku mau nyanyi untuk acara ini. Tapi dengan satu syarat !" Aku mengedarkan pandangan ke mata teman-teman lain
"Apa ?" tanya mereka serempak
"Harus lagu, You Belong With Me" ujarku
"Hmm, oke" Sandra mengangguk
"Jadi, Rakka harus hapalin chord gitarnya" ujarku lagi
"Hah ? Aku gak bisa" Rakka mengelak
"Ayolah, ntar aku ajarin" ujar Yudha dengan jurus pede-nya
"Eh, kamu kan gak bisa main gitar, Dha !" protes Vee
"Hehe.." Yudha cekikikan
"Oke, aku coba" Rakka setuju
"Sipp" semua setuju
***
Seminggu kemudian..
Akhirnya, aku dan Rakka membawakan lagu You Belong With Me dengan lancar tanpa kendala. Acara pentas seni antar kelas selesai, dan kelasku, kelas 7.2 menyabet juara 3. Cukup membanggakan.
Vee, Manda, Ami dan Ifa dengan semangat ikut menyanyi di bangku penonton. Faiz orang yang dulu menyebalkan saat kami liputan di SMP Harapan menjadi teman baik yag bisa aku andalkan, ia mengambil beberapa foto saat aku dan Rakka pentas.
"Keren lho, Nin" puji Satria dan Faiz saat aku dan teman-teman lain berkumpul di kantin sekolah
"Setuju.." Vee mengagguk
"Nina gitu, dia kan sering duet bareng aku di balkon rumah" ujar Manda, sahabat sekaligus tetanggaku
"Haha, betul" aku mengangguk
"Hai, Nin" panggil seseorang yang tiba-tiba muncul saat aku, Manda, Vee, Ifa, Ami, Cha, Yudha, Rakka, Satria, Dheo dan Faiz berkumpul di kantin
Siapa dia ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar